Kolam ikan koi Minimalis.
Dalam hal ini saya ingin menceritakan alasan saya membuat kandang Koi, mungkin
banyak alasan orang membuat kolam sepecial untuk ikan Koi, tapi karena ke
cantikan dan ke elokan tubuh ikan ini lah saya membuat kolam ikan koi,
Ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam pembuatan kolam ikan koi,
karena sangat berpengaruh terhadap perkembangan ataupun keindahan ikan koi,
Hal - hal yang perlu di perhatikan dalam pembuatan kolam ikan koi...
Dinding Halus
Kolam ikan koi Minimalis.
Dalam hal ini saya ingin menceritakan alasan saya membuat kandang Koi, mungkin
banyak alasan orang membuat kolam sepecial untuk ikan Koi, tapi karena ke
cantikan dan ke elokan tubuh ikan ini lah saya membuat kolam ikan koi,
Ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam pembuatan kolam ikan koi,
karena sangat berpengaruh terhadap perkembangan ataupun keindahan ikan koi,
Hal - hal yang perlu di perhatikan dalam pembuatan kolam ikan koi...
Dinding Halus
Koi paling cocok dipelihara di kolam semen
atau keramik. Usahakan dinding,dasar,dan sudut kolam dibuat sehalus
mungkin, bisa menggunakan keramik atau bahan lain yang halus.Hal itu untuk
mencegah terjadi luka di tubuh koi. Maklum koi mempunyai kebiasaan menggesekkan
tubuhnya ke dinding dan dasar kolam. Nah, kalau permukaan dinding dan dsar
kolam kasar, sisiknya bisa rusak dan terluka.Dasar kolam tanpa hiasan dan
aksesoris, karena kita memelihara koi untuk dilihat keindahannya. bukan melihat
hiasan kolamnya.Untuk meningkatkan kontras warna dan pola, orang mengecat kolam
dengan warna hitam atau biru, itulah sebabnya foto-foto koi selalu dengan latar
belakang warna biru.
Kedalaman Air
Kolam semakin baik, untuk koi ukuran lebih
dari 40 cm, kedalaman kolam minimal 1,65m. Koi kurang dari 40cm, tidak masalah
dengan kedalaman 1 m. Volume air kolam sangat mempengaruhi kesehatan koi.
Seekor koi membutuhkan 4-5 ton air.Juga penting diperhatikan adalah daya
tampung kolam. Populasi ikan tidak terlalu padat. kolam ukuran 2m x 4m paling
banyak diisi 30 ekor koi ukuran 15-18cm. Hindari penempatan koi ukuran kecil
dalam jumlah sedikit dalam kolam besar. Karena hal itu akan menyebabkan mereka
kesulitan menemukan pakan.
Filterisasi dan Aerasi
Kolam harus dilengkapi saluran air kotor dan
saluran air bersih. Pipa saluran air kotor tertanam di dasar kolam (bottom
drain). Saluran itu untuk mengalirkan kotoran yang tenggelam, semisal kotoran
ikan dan kerikilkecil. Sementara kotoran mengambang seperti lumut mati disedot
oleh saluran air kotor di permukaan air ( Over Flow ).Saluran air bersih
mengalirkan air bersih hasil penyaringan sistem filterisasi. Sistem filterisasi
penting, karena koi membutuhkan kadar oksigen tinggi dan mutu air yang prima.
Sistem filterisasi harus dibuat seefektif mungkin untuk mencegah masuknya
berbagai jenis penyakit setidaknya memiliki 3 bilik ( Chamber ). Bilik atau
chamber pertama berfungsi mengendapkan kotoran padat dibagian bawah ruang
penyaringan.Prinsip itu berlaku pula dibilik kedua dan ketiga. Di kedua chamber
terakhir masih dilengkapi dengan filter mat sebagai media tumbuh bakteri
pengurai. Bakteri ini membantu proses penjernihan air.Perhatikan pula aerasi
(Pembentukan gelembung udara di dalam kolam). Kadar oksigen tinggi membuat ikan
cepat besar. Ketersediaan oksigen melimpah akan mempercepat proses penyerapan
saripati pakan dalam usus.Di setiap kolam dipasang beberapa aerator sebagai
pemasok oksigen dalam air. Selain itu, aerator juga membuat air kolam berarus
sehingga koi akan sering bergerak. Koi rajin bergerak, ototnya semakin besar
dan otomatis tubuhnya pun ikut melar.Yang punya fungsi serupa aerator adalah
pancuran atau air terjun karena dengan adanya itu membuat koi lebih tenang.
Butuh Sinar
Sinar matahari berperan penting dalam
pencegahan penyakit dan pertumbuhan. Juga bisa membuat warna dan pola ikan
tambah kinclong. Koi tidak terkena sinar matahari warnanya bisa pudar.Dalam
sehari, koi membutuhkan sinar matahari langsung minimal selama 3 jam. Apalagi
untuk jenis koi hikari alias sisik mengkilap, semisal ogon dan kujaku. Bila
mereka kurang sinar matahari, warna metalik sisiknya akan cepat memudar. Selain
itu bisa mengundang berbagai penyakit.Sinar matahari juga mendorong berkembangnya
ganggang spirulina. Nah, kalau dimakan bisa mendongkrak warna koi. Celakanya,
kalau sinar matahari terlalu banyakkolam pun ditumbuhi lumut.Sinar matahari
juga berfungsi untuk menaikkan suhu yang terlampau dingin. Tak heran kalau koi
terlihat lebih sering di daerah kolam yang terkena sinar matahari. Karena
sebenarnya mereka suka dengan air hangat.
Membangun Kolam
Bagi pecinta koi, kolam adalah bagian teramat
penting. Bila mungkin membangun kolam dengan sistem filterisasi tercanggih.
Karena sebenarnya memelihara koi adalah bermain dengan air kolam. Karenanya
perlu langkah-langkah pembuatan kolam secara benar.Faktanya, tak semua hobiis
bisa membuat kolam sesuai kaidah baku. Karena pekerjaan ini memerlukan keahlian
khusus. Kalau asal-asalan , kebocoran bisa menimpa setiap saat. Solusinya, ya
dilakukan pembongkaran.Berikut ini langkah-langkahnya :
A. Menentukan Lokasi
Langkah awal membuat kolam adalah menentukan
lokasi. Kolam indoor atau outdoor? hal itu bakal berpengaruh terhadap sisitem
filter yang dipilih. Diskusikan dulu dengan para ahli pembuat kolam. Pilih
bentuk kolam sesuai selera. Bila kolam itu berada ditaman sebaiknya disesuaikan
dengan gaya taman.Secara garis besar, kolam terbagi dalam dua gaya, formal dan
semiformal. Para pemain koi di indonesia, umumnya mengusung gaya formal.
Cirinya, bentuk kolam persegi sehingga terkesan kaku. Sementara kolam semi
formal biasanya berlekuk dan berada di taman.Perhatikan pula kapasitas
kolam.Halini erat kaitannya dengan jumlah dan ukuran ikan yang bakal anda
pelihara. Konon setiap ikan berukuran jumbo (70 cm ke atas ), memerlukan air
sekitar 4-5 ton.Setelah letak dan gaya kolam ditentukan, tanyakan pula sistem
filterisasi yang cocok digunakan. Ada aneka macam pilihan seistem filter.
Sistem konvensional yang dilengkapi dengan media filter dalam chanber. Sistem
media filter yang lebih kompak dan praktis. Sistem filter terakhir ini biasanya
bersifat portable hingga mudah dibongkar pasang.
2. Penggalian dan pengecoran
Usai menentukan lokasi dan gaya kolam, selanjutnya
dilakukan penggalian. Tipe tanah berbeda, ongkos pembuatan kolam pun bisa
berbeda. Apalagi untuk kawasan dekat laut dan sumber air, baru digali 1 m, air
pun menyembur. Biaya pun jadi lebih mahal. Karena perlu teknik khusus guna
mencegah terjadinya rembesan pada kolam kelak. Pengecoran dan pemasangan bata
dilakukan pada saat kondisi air tanah kering.
3. Mengaci
Setelah pengecoran, dilanjutkan mengaci atau
plesteran. Sebaiknya plesteran ditambahkan pengeras seperti merguson. Setelah
itu baru diberikan efoxy untuk mencegah timbulnya alkali semen yang bisa
bersifat racun bagi koi.Beberapa hobiis malah melapisi dinding kolam dengan
sejenis coating. Langkah itu dipercaya bisa menghindarkan kolam dari pelbagai
masalah seperti keretakan, rembes, dan keluarnya alkali dari semen. Pilih
coating yang memiliki kemampuan sebagai bemper, alkaliresistant, mampu
bernapas, bisa ditumbuhi lumut dan fleksibel.
4. Stabilkan kolam
Begitu kolam selesai dibangun, jangan langsung
diisi ikan. Pasalnya sistem kolam belum berjalan maksimal. Air kolam masih
sering terlihat hijau. Selain itu disinyalir masih adanya alkali dari plesteran
semen.Agar koi kelak dapat hidup sehat, kolam baru itu perlu dikuras selama
tiga hari berturut-turut. Lebih sip lagi, hingga satu minggu. Setelah itu
berikan garam ikan sebagai penetralisir air. Selanjutnya taburkan obat pembunuh
jamur dan kutu.Selama 1-3 minggu pertama, sebaiknya kolam diberikan probiotik.
Dengan perlakuan seperti itu, kolam baru bisa diisi koi setelah 1 bulan. Ada
baiknya anda memasukkan terlebih dahulu koi kategori"biasa". bila dal
2 minggu terlihat sehat, silahkan masukkan koi-koi pilihan.
Problem kolam baru
Problem kolam baru bisa dilihat dari kondisi
airnya, kolam baru akan mengalami air hijau, air kehijauan akibat dari alga tumbuh
subur akibat oksigen, sinar matahari, dan tingginya kadar nitrat. apabila
filternya bekerja maksimal pasti kadar nitratnya rendah.Sistem filter yang baik
pasti dilengkapi UV untuk mengikat alga menjadi gumpalan supaya mudah
tersaring. Ketika kotoran sudah menumpuk, hanya dengan 2-3 kali pembilasan,
media filter bisa digunakan lagi. Dalam keadaan ekstrim, walau kotoran sudah
menumpuk filter masih bisa kerja optimal.Problem lainnya dalah kebocoran .
Disebabkan beton keropos. Faktor lain, kurang rapatnya sambungan pipa.
Kebocoran juga diakibatkan pergerakan dasar tanah sehingga pondasi retak.Cara
mengatasinya, bagian yang bocor ditambal adonan semen. kadang trik ini tak
berjalan mulus. Apabila lubang terlalu besar. Lebih parah lagi bila sumber
kebocoran tidak ditemukan terpaksa kolam harus dibongkar.Problem lainnya, ikan
stres saat dilepas dikolam baru. Sebelum masuk kolam, rendam kantung plastik
berisi ikan baru itu dalam kolam selama setengah jam, supaya ikan tak terlalu
kaget saat dilepas.Titik mati juga menjadi problem. Tempat kotoran menumpuk.
Selain menguras kadar oksigen, juga mempercepat pertumbuhan lumut. akibatnya
air cepat keruh. Lambat laut kadar amoniak meningkat. Bila dibiarkan, ikan
keracunan dan mati. Titik mati timbul karena kurangnya arus air melewati daerah
itu.
Berikud ini adalah contoh kolam saya, mudah - mudahan bermanfaat untuk di jadikan acuan untuk membuat kolam ikan koi,
Dalam hal ini saya ingin menceritakan alasan saya membuat kandang Koi, mungkin banyak alasan orang membuat kolam sepecial untuk ikan Koi, tapi karena ke cantikan dan ke elokan tubuh ikan ini lah saya membuat kolam ikan koi,
Ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam pembuatan kolam ikan koi, karena sangat berpengaruh terhadap perkembangan ataupun keindahan ikan koi,
Hal - hal yang perlu di perhatikan dalam pembuatan kolam ikan koi...
Dinding Halus
Kolam ikan koi Minimalis.
Dalam hal ini saya ingin menceritakan alasan saya membuat kandang Koi, mungkin banyak alasan orang membuat kolam sepecial untuk ikan Koi, tapi karena ke cantikan dan ke elokan tubuh ikan ini lah saya membuat kolam ikan koi,
Ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam pembuatan kolam ikan koi, karena sangat berpengaruh terhadap perkembangan ataupun keindahan ikan koi,
Hal - hal yang perlu di perhatikan dalam pembuatan kolam ikan koi...
Dinding Halus
Koi paling cocok dipelihara di kolam semen atau keramik. Usahakan dinding,dasar,dan sudut kolam dibuat sehalus mungkin, bisa menggunakan keramik atau bahan lain yang halus.Hal itu untuk mencegah terjadi luka di tubuh koi. Maklum koi mempunyai kebiasaan menggesekkan tubuhnya ke dinding dan dasar kolam. Nah, kalau permukaan dinding dan dsar kolam kasar, sisiknya bisa rusak dan terluka.Dasar kolam tanpa hiasan dan aksesoris, karena kita memelihara koi untuk dilihat keindahannya. bukan melihat hiasan kolamnya.Untuk meningkatkan kontras warna dan pola, orang mengecat kolam dengan warna hitam atau biru, itulah sebabnya foto-foto koi selalu dengan latar belakang warna biru.
Kedalaman Air
Kolam semakin baik, untuk koi ukuran lebih dari 40 cm, kedalaman kolam minimal 1,65m. Koi kurang dari 40cm, tidak masalah dengan kedalaman 1 m. Volume air kolam sangat mempengaruhi kesehatan koi. Seekor koi membutuhkan 4-5 ton air.Juga penting diperhatikan adalah daya tampung kolam. Populasi ikan tidak terlalu padat. kolam ukuran 2m x 4m paling banyak diisi 30 ekor koi ukuran 15-18cm. Hindari penempatan koi ukuran kecil dalam jumlah sedikit dalam kolam besar. Karena hal itu akan menyebabkan mereka kesulitan menemukan pakan.
Filterisasi dan Aerasi
Kolam harus dilengkapi saluran air kotor dan saluran air bersih. Pipa saluran air kotor tertanam di dasar kolam (bottom drain). Saluran itu untuk mengalirkan kotoran yang tenggelam, semisal kotoran ikan dan kerikilkecil. Sementara kotoran mengambang seperti lumut mati disedot oleh saluran air kotor di permukaan air ( Over Flow ).Saluran air bersih mengalirkan air bersih hasil penyaringan sistem filterisasi. Sistem filterisasi penting, karena koi membutuhkan kadar oksigen tinggi dan mutu air yang prima. Sistem filterisasi harus dibuat seefektif mungkin untuk mencegah masuknya berbagai jenis penyakit setidaknya memiliki 3 bilik ( Chamber ). Bilik atau chamber pertama berfungsi mengendapkan kotoran padat dibagian bawah ruang penyaringan.Prinsip itu berlaku pula dibilik kedua dan ketiga. Di kedua chamber terakhir masih dilengkapi dengan filter mat sebagai media tumbuh bakteri pengurai. Bakteri ini membantu proses penjernihan air.Perhatikan pula aerasi (Pembentukan gelembung udara di dalam kolam). Kadar oksigen tinggi membuat ikan cepat besar. Ketersediaan oksigen melimpah akan mempercepat proses penyerapan saripati pakan dalam usus.Di setiap kolam dipasang beberapa aerator sebagai pemasok oksigen dalam air. Selain itu, aerator juga membuat air kolam berarus sehingga koi akan sering bergerak. Koi rajin bergerak, ototnya semakin besar dan otomatis tubuhnya pun ikut melar.Yang punya fungsi serupa aerator adalah pancuran atau air terjun karena dengan adanya itu membuat koi lebih tenang.
Butuh Sinar
Sinar matahari berperan penting dalam pencegahan penyakit dan pertumbuhan. Juga bisa membuat warna dan pola ikan tambah kinclong. Koi tidak terkena sinar matahari warnanya bisa pudar.Dalam sehari, koi membutuhkan sinar matahari langsung minimal selama 3 jam. Apalagi untuk jenis koi hikari alias sisik mengkilap, semisal ogon dan kujaku. Bila mereka kurang sinar matahari, warna metalik sisiknya akan cepat memudar. Selain itu bisa mengundang berbagai penyakit.Sinar matahari juga mendorong berkembangnya ganggang spirulina. Nah, kalau dimakan bisa mendongkrak warna koi. Celakanya, kalau sinar matahari terlalu banyakkolam pun ditumbuhi lumut.Sinar matahari juga berfungsi untuk menaikkan suhu yang terlampau dingin. Tak heran kalau koi terlihat lebih sering di daerah kolam yang terkena sinar matahari. Karena sebenarnya mereka suka dengan air hangat.
Membangun Kolam
Bagi pecinta koi, kolam adalah bagian teramat penting. Bila mungkin membangun kolam dengan sistem filterisasi tercanggih. Karena sebenarnya memelihara koi adalah bermain dengan air kolam. Karenanya perlu langkah-langkah pembuatan kolam secara benar.Faktanya, tak semua hobiis bisa membuat kolam sesuai kaidah baku. Karena pekerjaan ini memerlukan keahlian khusus. Kalau asal-asalan , kebocoran bisa menimpa setiap saat. Solusinya, ya dilakukan pembongkaran.Berikut ini langkah-langkahnya :
A. Menentukan Lokasi
Langkah awal membuat kolam adalah menentukan lokasi. Kolam indoor atau outdoor? hal itu bakal berpengaruh terhadap sisitem filter yang dipilih. Diskusikan dulu dengan para ahli pembuat kolam. Pilih bentuk kolam sesuai selera. Bila kolam itu berada ditaman sebaiknya disesuaikan dengan gaya taman.Secara garis besar, kolam terbagi dalam dua gaya, formal dan semiformal. Para pemain koi di indonesia, umumnya mengusung gaya formal. Cirinya, bentuk kolam persegi sehingga terkesan kaku. Sementara kolam semi formal biasanya berlekuk dan berada di taman.Perhatikan pula kapasitas kolam.Halini erat kaitannya dengan jumlah dan ukuran ikan yang bakal anda pelihara. Konon setiap ikan berukuran jumbo (70 cm ke atas ), memerlukan air sekitar 4-5 ton.Setelah letak dan gaya kolam ditentukan, tanyakan pula sistem filterisasi yang cocok digunakan. Ada aneka macam pilihan seistem filter. Sistem konvensional yang dilengkapi dengan media filter dalam chanber. Sistem media filter yang lebih kompak dan praktis. Sistem filter terakhir ini biasanya bersifat portable hingga mudah dibongkar pasang.
2. Penggalian dan pengecoran
Usai menentukan lokasi dan gaya kolam, selanjutnya dilakukan penggalian. Tipe tanah berbeda, ongkos pembuatan kolam pun bisa berbeda. Apalagi untuk kawasan dekat laut dan sumber air, baru digali 1 m, air pun menyembur. Biaya pun jadi lebih mahal. Karena perlu teknik khusus guna mencegah terjadinya rembesan pada kolam kelak. Pengecoran dan pemasangan bata dilakukan pada saat kondisi air tanah kering.
3. Mengaci
Setelah pengecoran, dilanjutkan mengaci atau plesteran. Sebaiknya plesteran ditambahkan pengeras seperti merguson. Setelah itu baru diberikan efoxy untuk mencegah timbulnya alkali semen yang bisa bersifat racun bagi koi.Beberapa hobiis malah melapisi dinding kolam dengan sejenis coating. Langkah itu dipercaya bisa menghindarkan kolam dari pelbagai masalah seperti keretakan, rembes, dan keluarnya alkali dari semen. Pilih coating yang memiliki kemampuan sebagai bemper, alkaliresistant, mampu bernapas, bisa ditumbuhi lumut dan fleksibel.
4. Stabilkan kolam
Begitu kolam selesai dibangun, jangan langsung diisi ikan. Pasalnya sistem kolam belum berjalan maksimal. Air kolam masih sering terlihat hijau. Selain itu disinyalir masih adanya alkali dari plesteran semen.Agar koi kelak dapat hidup sehat, kolam baru itu perlu dikuras selama tiga hari berturut-turut. Lebih sip lagi, hingga satu minggu. Setelah itu berikan garam ikan sebagai penetralisir air. Selanjutnya taburkan obat pembunuh jamur dan kutu.Selama 1-3 minggu pertama, sebaiknya kolam diberikan probiotik. Dengan perlakuan seperti itu, kolam baru bisa diisi koi setelah 1 bulan. Ada baiknya anda memasukkan terlebih dahulu koi kategori"biasa". bila dal 2 minggu terlihat sehat, silahkan masukkan koi-koi pilihan.
Problem kolam baru
Problem kolam baru bisa dilihat dari kondisi airnya, kolam baru akan mengalami air hijau, air kehijauan akibat dari alga tumbuh subur akibat oksigen, sinar matahari, dan tingginya kadar nitrat. apabila filternya bekerja maksimal pasti kadar nitratnya rendah.Sistem filter yang baik pasti dilengkapi UV untuk mengikat alga menjadi gumpalan supaya mudah tersaring. Ketika kotoran sudah menumpuk, hanya dengan 2-3 kali pembilasan, media filter bisa digunakan lagi. Dalam keadaan ekstrim, walau kotoran sudah menumpuk filter masih bisa kerja optimal.Problem lainnya dalah kebocoran . Disebabkan beton keropos. Faktor lain, kurang rapatnya sambungan pipa. Kebocoran juga diakibatkan pergerakan dasar tanah sehingga pondasi retak.Cara mengatasinya, bagian yang bocor ditambal adonan semen. kadang trik ini tak berjalan mulus. Apabila lubang terlalu besar. Lebih parah lagi bila sumber kebocoran tidak ditemukan terpaksa kolam harus dibongkar.Problem lainnya, ikan stres saat dilepas dikolam baru. Sebelum masuk kolam, rendam kantung plastik berisi ikan baru itu dalam kolam selama setengah jam, supaya ikan tak terlalu kaget saat dilepas.Titik mati juga menjadi problem. Tempat kotoran menumpuk. Selain menguras kadar oksigen, juga mempercepat pertumbuhan lumut. akibatnya air cepat keruh. Lambat laut kadar amoniak meningkat. Bila dibiarkan, ikan keracunan dan mati. Titik mati timbul karena kurangnya arus air melewati daerah itu.
Berikud ini adalah contoh kolam saya, mudah - mudahan bermanfaat untuk di jadikan acuan untuk membuat kolam ikan koi,