Sabtu, 22 Juni 2019

JASA PEMBUATAN KOLAM KOI, GIANYAR, BALI



kami melayani pembuatan kolam Koi minimalis dan relief, dengan desain dan ukuran sesuai kebutuhan anda. Pengerjaan kami lakukan dengan tenaga ahli dibidangnya, dengan finising yang presisi akan mendapatkan hasil yang maksimal,

harga IDR 1,700,000/meter persegi harga masih bisa di diskusikan sesuai dengan bahan.

Hubungi KAmi :

Mobile (WhatsApp): 081237644464

Gianyar, bali 

wijayakusumaib@gmail.com



#kolamkoigianyar #kolamkoibali #jasapembuatankolamkoi #pencintakoibali #tukangkolamkoi
#servicekolamikan #servicekolamkoibali

Jumat, 28 Maret 2014

Hari Raya Nyepi "Day of Silence"

Ogoh - Ogoh

Model Ogoh - Ogoh

Rangda adalah salah satu wujud yang sering di jadikan ogoh - ogoh
Nyepi is a Balinese "Day of Silence" that is commemorated every Isakawarsa or Saka new year (balinese calendar) according to the Balinese calendar (in 2014, it falls on March 31). It is a Hindu celebration mainly celebrated in Bali, Indonesia Nyepi, a public holiday in Indonesia, is a day of silence, fasting and meditation for the Balinese. The day following Nyepi is also celebrated as New Year's Day. The same day celebrated in India as ugadi.
Observed from 6 a.m. until 6 a.m. the next morning, Nyepi is a day reserved for self reflexion, and as such, anything that might interfere with that purpose is restricted. The main restrictions are no lighting fires (and lights must be kept low); no working; no entertainment or pleasure; no traveling; and, for some, no talking or eating at all. The effect of these prohibitions is that Bali's usually bustling streets and roads are empty, there is little or no noise from TVs and radios, and few signs of activity are seen even inside homes. The only people to be seen outdoors are the Pecalang, traditional security men who patrol the streets to ensure the prohibitions are being followed.
Although Nyepi is primarily aHindu holiday, non-Hindu residents of Bali observe the day of silence as well, out of respect for their fellow citizens. Even tourists are not exempt; although free to do as they wish inside their hotels, no one is allowed onto the beaches or streets, and the only airport in Bali remains closed for the entire day. The only exceptions granted are foremergency vehicle carrying those with life-threatening conditions and women about to give birth.
On the day before Nyepi is The Bhuta Yajna Ritual is performed in order to vanquish the negative elements and create a balance with God, Mankind, and Nature. The ritual is also meant to appease Batara Kala by Pecaruan offering. Devout Hindu Balinese villages usually make ogoh - ogoh, demonic statues made of bamboo and paper symbolizing negative elements or malevolent spirits. After the ogoh-ogoh have been paraded around the village, the Ngrupuk ritual takes place, which involves burning the ogoh-ogoh


The Nyepi Rituals or CATUR BRATHA PENYEPIAN are performed as follows: 
Amati Geni: No fire or light, including no electricity,
Amati Karya: No working 
Amati Lelunganan: No travelling 
Amati Lelanguan: Fasting and no revelry/self-entertainment Fourth, 

The Yoga/Brata Ritual starts at 6:00 a.m. and continues to 6:00 p.m. the next day. 
On the day after Nyepi, known as Ngembak Geni, Ngembak Agni/Labuh Brata Ritual is performed for all Hindus to forgive each other and to welcome the new days to come.


Have you been in Bali on Nyepi day and do you have some experience you would like to share here - please feel free to fill in the form below and we will publish your comments on this page!!

Looking forward to hear from you!! 

Sabtu, 25 Januari 2014

Manfaat dan Cara Sembahayang Bagi Agama Hindu

Salah satu hakekat inti ajaran agama adalah sembahyang. Menurut kitab Atharwa Weda XI. 1.1, unsur iman atau Sraddha dalam Agama Hindu meliputi: (1) Satya, (2) Rta, (3) Tapa, (4) Diksa, (5) Brahma dan (6) Yajna. Dari keenam unsur iman di dalam Agama Hindu menurut kitab Atharwa Weda itu, dua ajaran terakhir termasuk ajaran sembahyang (Bajrayasa, Arisufhana & Goda 1981:12). Sembahyang terdiri atas dua kata, yaitu: (1) Sembah yang berarti sujud atau sungkem yang dilakukan dengan cara-cara tertentu dengan tujuan untuk menyampaikan penghormatan, perasaan hati atau pikiran baik dengan ucapan kata-kata maupun tanpa ucapan, misalnya hanya sikap pikiran. (2) Hyang berarti yang dihormati atau dimuliakan sebagai obyek dalam pemujaan, yaitu Tuhan Yang Maha Esa (Bajrayasa, Arisufhana & Goda 1981:13). Di dalam bahasa sehari-hari kata sembahyang kadang-kadang disebut “muspa” atau “mebhakti” atau “maturan”. Disebut “muspa” karena dalam persembahyangan itu lazim juga dilakukan dengan persembahan kembang (puspa). Disebut “mebhakti” karena inti dari persembahan itu adalah penyerahan diri setulus hati tanpa pamrih kepada Hyang Widhi. Demikian pula kata “maturan” yang artinya mempersembahkan apa saja yang merupakan hasil karya sesuai dengan kemampuan dengn perasaan yang tulus ikhlas, seperti bunga, buah-buahan, jajanan, minuman dan lain-lain (Bajrayasa, Arisufhana & Goda 1981:13). Mangku Linggih, pemangku di Pura Parahyangan Jagat Kartta Gunung Salak Bogor, menambahkan makna maturan sebagai wujud syukur atas rejeki yang diberikan Hyang Widhi, sehingga kita wajib mempersembahkan/menghaturkan pemberian beliau terlebih dahulu. Setelah sembahyang baru kita “ngelungsur (prasadam)” apa yang telah kita haturkan, seperti canang, buah-buahan, dan sebagainya. Manfaat Bersembahyang Menurut Ketut Wiana (2005:49) salah satu manfaat sembahyang adalah untuk memelihara kesehatan. Selain pikiran menjadi jernih, sikap-sikap sembahyang seperti asana (padmasana, siddhasana, sukhasana, dan bajrasana) membuat otot dan pernafasan menjadi bagus. Selain untuk kesehatan, bersembahyang dan berdoa juga mendidik kita untuk memiliki sifat ikhlas karena apa yang ada di dalam diri dan di luar diri kita tidak ada yang kekal, cepat lambat akan kita tinggalkan atau berpisah dengan diri kita. Keikhlasan inilah yang dapat meringankan rasa penderitaan yang kita alami karena kita telah paham benar akan kehendak Hyang Widhi. Bersembahyang juga dapat menentramkan jiwa karena adanya keyakinan bahwa Tuhan selalu akan melindungi umatNya. Perbudakan materi juga dapat diatasi dengan bersembahyang karena orang akan dapat melihat dengan terang bahwa harta benda harus dicari dengan Dharma untuk melaksanakan Dharma. Sembahyang dengan tekun akan dapat menghilangkan rasa benci, marah, dendam, iri hati dan mementingkan diri sendiri, sehingga meningkatkan cinta kasih kepada sesama. Membenci orang lain sama saja dengan membenci diri sendiri karena Jiwatman yang ada pada semua makhluk adalah satu, bersumber dari Tuhan, seperti yang diajarkan dalam ajaran Tat Twam Asi. Kemudian dengan sembahyang kita dimotivasi untuk melestarikan alam karena bersembahyang membutuhkan sarana yang berasal dari alam, seperti bunga, daun, buah, sumber mata air, dan sebagainya. Persiapan Sembahyang Persiapan sembahyang meliputi persiapan lahir dan persiapan batin. Persiapan lahir seperti pakaian, bunga, dupa, sikap duduk, pengaturan nafas dan sikap tangan. Sedangkan persiapan bathin adalah ketenangan dan kesucian pikiran. Langkah-langkah persiapan dan sarana-sarana sembahyang (Sujana & Susila, 2002:27-28) adalah sebagai berikut: 1. Asuci laksana, yaitu membersihkan badan dengan mandi. 2. Pakaian, hendaknya memakai pakaian sembahyang yang bersih serta tidak mengganggu ketenangan pikiran dan sesuai dengan Desa Kala Patra (waktu, tempat dan keadaan). 3. Bunga dan Kawangen, yaitu lambang kesucian sehingga diusahakan memakai bungan yang segar, bersih dan harum. Jika dalam persembahyangan tidak ada kawangen, maka dapat diganti dengan bunga. Menurut Mangku Gede Darsa, pemangku Pura Parahyangan Jagat Kartta Gunung Salak Bogor, kawangen berasal dari kata kewangi (keharuman) yang menunjukkan cinta harum kita kepada Hyang Widhi. Beliau juga menambahkan bahwa kawangen juga menyimbolkan alam bhuana agung, seperti bulan, matahari dan bintang. Bentuknya yang segitiga menunjukkan apa yang kita mohon menuju pada diri kita. 4. Dupa, yaitu simbol Hyang Agni, saksi dan pengantar sembah kita kepada Hyang Widhi. 5. Tempat duduk hendaknya tidak menggangu ketenangan untuk sembahyang dan diusahakan beralaskan tikar dan sebagainya. Arah duduk adalah menghadap pelinggih. 6. Sikap duduk dapat dipilih sesuai Desa Kala Patra dan tidak mengganggu ketenangan hati. Ada empat yaitu padmasana, siddhasana, sukhasana, dan bajrasana. 7. Sikap tangan yang baik pada waktu sembahyang adalah “cakupang kara kalih”, yaitu kedua telapak tangan dikatupkan diletakkan di depan ubun-ubun. Bunga atau kawangen dijepit pada ujung jari. Urutan Sembahyang Menurut Mangku Linggih, sebelum kita masuk ke areal Pura hendaknya “melukat” terlebih dahulu dengan memercikkan tirtha kepada diri kita, sebagai simbol menyucikan diri dan mohon ijin secara niskala. Mangku Gede Darsa menambahkan bahwa umat hendaknya masuk ke Pura melalui pintu sebelah kiri dan keluar menuju pintu sebelah kanan karena harus sesuai dengan arah perputaran waktu yang selalu maju. Sebelum melaksanakan Panca Kramaning Sembah hendaknya melaksanakan Puja Trisandya. Mangku Darsana memberi saran, “Dalam melakukan Puja Trisandya baik sendirian maupun berkelompok hendaknya kita berkonsentrasi dengan baik, mengikuti desah nafas kita dengan halus dan pelan. Sepanjang mampu kita bernafas lantunkanlah sloka-sloka tersebut dengan lemah lembut. Kalau kita melantunkan sloka dengan pikiran, maka mantram tersebut seperti terkejar-kejar atau belomba-lomba dan tidak berakhir dengan bersamaan”. Setelah melakukan Puja Trisandya, kita lanjutkan dengan melaksanakan Panca Kramaning Sembah yang bermakna (Bajrayasa, Arisufhana & Goda 1981:29) sebagai berikut: 1. Sembah pertama dengan tangan kosong (puyung) yang intinya bertujuan untuk memohon kesucian dan memusatkan pikiran. 2. Sembah kedua, ketiga dan keempat dengan memakai bungan dan kawangen dengan tujuan penyampaian rasa hormat kepada Tuhan, penyampaian hormat kepada sifat wujudNya dalam segala manifestasiNya dan kepada para Dewa, serta penyampaian permohonan maaf dan permohonan anugrah. 3. Sembah kelima, yaitu sembah tangan kosong yang merupakan sembah penutup sebagai rasa terima kasih atas rahmatNya dan mengantarkan kembali ke alam gaib. Setelah melaksanakan persembahyangan, umat dipercikkan tirtha wangsuh Ida Bhatara. Tirta ini dipercikkan 3-7 kali di kepala, 3 kali diminum dan 3 kali mencuci muka (meraup). Hal ini dimaksudkan agar pikiran dan hati umat menjadi bersih dan suci. Kebersihan dan kesucian hati adalah pangkal ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan lahir dan bathin itu sendiri (Sujana & Susila, 2002:31) Kemudian mawija atau mabija dilakukan setelah selesai metirtha yang merupakan rangkaian terakhir dari suatu persembahyangan. Wija atau bija adalah biji beras yang dicuci dengan air atau air cendana. Bila dapat diusahakan beras galih, yaitu beras yang utuh tidak patah (aksata). Wija atau bija adalah lambang Kumara, yaitu putra atau wija Bhatara Siwa. Jadi, mewija mengadung makna menumbuh kembangkan benih ke-Siwa-an itu di dalam diri umat (Sujana & Susila, 2002:31-32). Mangku Gede Darsa memberi saran dalam melaksanakan Panca Kramaning Sembah yang dipimpin oleh Pinandita, hendaknya umat tidak ikut me-mantram. Hal ini dianalogikan bahwa Pinandita itu seperti supir bus, sedangkan umat adalah penumpang. Sopir akan mengantarkan penumpangnya sampai tempat tujuan atau terminal. Jika penumpang juga ikut menyetir akan timbul kegaduhan. Sehingga, persembahyangan tidak menjadi tenang dan menggangu umat lain yang ingin mengadu masalah hidup kepada Hyang Widhi dan memohon sinar suci-Nya dan tuntunan-Nya menghadapi masalah. Namun, ikut me-mantram tidak dilarang karena menurut Mangku Gede Darsa bahwa mungkin umat itu tidak sedang dalam masalah atau ingin belajar menghapalkan mantram tersebut, asal tidak mengganggu konsentrasi umat lain yang sedang sembahyang. Sesungguhnya begitu banyak makna yang terkandung dalam persembahyangan, tidak hanya sekedar “nyakupang tangan” dan “ngelungsur”. Semoga ulasan sederhana mengenai makna dan tata cara persembahyangan umat Hindu dapat bermanfaat bagi umat seDharma.

Sabtu, 14 Juli 2012

kolam ikan Koi minimalis

Kolam ikan koi Minimalis.
Dalam hal ini saya ingin menceritakan alasan saya membuat kandang Koi, mungkin banyak alasan orang membuat kolam sepecial untuk ikan Koi, tapi karena ke cantikan dan ke elokan tubuh ikan ini lah saya membuat kolam ikan koi,
Ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam pembuatan kolam ikan koi, karena sangat berpengaruh terhadap perkembangan ataupun keindahan ikan koi,
Hal - hal yang perlu di perhatikan dalam pembuatan kolam ikan koi...
Dinding Halus
Kolam ikan koi Minimalis.
Dalam hal ini saya ingin menceritakan alasan saya membuat kandang Koi, mungkin banyak alasan orang membuat kolam sepecial untuk ikan Koi, tapi karena ke cantikan dan ke elokan tubuh ikan ini lah saya membuat kolam ikan koi,
Ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam pembuatan kolam ikan koi, karena sangat berpengaruh terhadap perkembangan ataupun keindahan ikan koi,
Hal - hal yang perlu di perhatikan dalam pembuatan kolam ikan koi...

Dinding Halus
Koi paling cocok dipelihara di kolam semen atau keramik. Usahakan dinding,dasar,dan sudut kolam dibuat sehalus mungkin, bisa menggunakan keramik atau bahan lain yang halus.Hal itu untuk mencegah terjadi luka di tubuh koi. Maklum koi mempunyai kebiasaan menggesekkan tubuhnya ke dinding dan dasar kolam. Nah, kalau permukaan dinding dan dsar kolam kasar, sisiknya bisa rusak dan terluka.Dasar kolam tanpa hiasan dan aksesoris, karena kita memelihara koi untuk dilihat keindahannya. bukan melihat hiasan kolamnya.Untuk meningkatkan kontras warna dan pola, orang mengecat kolam dengan warna hitam atau biru, itulah sebabnya foto-foto koi selalu dengan latar belakang warna biru.
Kedalaman Air
Kolam semakin baik, untuk koi ukuran lebih dari 40 cm, kedalaman kolam minimal 1,65m. Koi kurang dari 40cm, tidak masalah dengan kedalaman 1 m. Volume air kolam sangat mempengaruhi kesehatan koi. Seekor koi membutuhkan 4-5 ton air.Juga penting diperhatikan adalah daya tampung kolam. Populasi ikan tidak terlalu padat. kolam ukuran 2m x 4m paling banyak diisi 30 ekor koi ukuran 15-18cm. Hindari penempatan koi ukuran kecil dalam jumlah sedikit dalam kolam besar. Karena hal itu akan menyebabkan mereka kesulitan menemukan pakan.
Filterisasi dan Aerasi
Kolam harus dilengkapi saluran air kotor dan saluran air bersih. Pipa saluran air kotor tertanam di dasar kolam (bottom drain). Saluran itu untuk mengalirkan kotoran yang tenggelam, semisal kotoran ikan dan kerikilkecil. Sementara kotoran mengambang seperti lumut mati disedot oleh saluran air kotor di permukaan air ( Over Flow ).Saluran air bersih mengalirkan air bersih hasil penyaringan sistem filterisasi. Sistem filterisasi penting, karena koi membutuhkan kadar oksigen tinggi dan mutu air yang prima. Sistem filterisasi harus dibuat seefektif mungkin untuk mencegah masuknya berbagai jenis penyakit setidaknya memiliki 3 bilik ( Chamber ). Bilik atau chamber pertama berfungsi mengendapkan kotoran padat dibagian bawah ruang penyaringan.Prinsip itu berlaku pula dibilik kedua dan ketiga. Di kedua chamber terakhir masih dilengkapi dengan filter mat sebagai media tumbuh bakteri pengurai. Bakteri ini membantu proses penjernihan air.Perhatikan pula aerasi (Pembentukan gelembung udara di dalam kolam). Kadar oksigen tinggi membuat ikan cepat besar. Ketersediaan oksigen melimpah akan mempercepat proses penyerapan saripati pakan dalam usus.Di setiap kolam dipasang beberapa aerator sebagai pemasok oksigen dalam air. Selain itu, aerator juga membuat air kolam berarus sehingga koi akan sering bergerak. Koi rajin bergerak, ototnya semakin besar dan otomatis tubuhnya pun ikut melar.Yang punya fungsi serupa aerator adalah pancuran atau air terjun karena dengan adanya itu membuat koi lebih tenang.
Butuh Sinar
Sinar matahari berperan penting dalam pencegahan penyakit dan pertumbuhan. Juga bisa membuat warna dan pola ikan tambah kinclong. Koi tidak terkena sinar matahari warnanya bisa pudar.Dalam sehari, koi membutuhkan sinar matahari langsung minimal selama 3 jam. Apalagi untuk jenis koi hikari alias sisik mengkilap, semisal ogon dan kujaku. Bila mereka kurang sinar matahari, warna metalik sisiknya akan cepat memudar. Selain itu bisa mengundang berbagai penyakit.Sinar matahari juga mendorong berkembangnya ganggang spirulina. Nah, kalau dimakan bisa mendongkrak warna koi. Celakanya, kalau sinar matahari terlalu banyakkolam pun ditumbuhi lumut.Sinar matahari juga berfungsi untuk menaikkan suhu yang terlampau dingin. Tak heran kalau koi terlihat lebih sering di daerah kolam yang terkena sinar matahari. Karena sebenarnya mereka suka dengan air hangat.
Membangun Kolam
Bagi pecinta koi, kolam adalah bagian teramat penting. Bila mungkin membangun kolam dengan sistem filterisasi tercanggih. Karena sebenarnya memelihara koi adalah bermain dengan air kolam. Karenanya perlu langkah-langkah pembuatan kolam secara benar.Faktanya, tak semua hobiis bisa membuat kolam sesuai kaidah baku. Karena pekerjaan ini memerlukan keahlian khusus. Kalau asal-asalan , kebocoran bisa menimpa setiap saat. Solusinya, ya dilakukan pembongkaran.Berikut ini langkah-langkahnya :
A. Menentukan Lokasi
Langkah awal membuat kolam adalah menentukan lokasi. Kolam indoor atau outdoor? hal itu bakal berpengaruh terhadap sisitem filter yang dipilih. Diskusikan dulu dengan para ahli pembuat kolam. Pilih bentuk kolam sesuai selera. Bila kolam itu berada ditaman sebaiknya disesuaikan dengan gaya taman.Secara garis besar, kolam terbagi dalam dua gaya, formal dan semiformal. Para pemain koi di indonesia, umumnya mengusung gaya formal. Cirinya, bentuk kolam persegi sehingga terkesan kaku. Sementara kolam semi formal biasanya berlekuk dan berada di taman.Perhatikan pula kapasitas kolam.Halini erat kaitannya dengan jumlah dan ukuran ikan yang bakal anda pelihara. Konon setiap ikan berukuran jumbo (70 cm ke atas ), memerlukan air sekitar 4-5 ton.Setelah letak dan gaya kolam ditentukan, tanyakan pula sistem filterisasi yang cocok digunakan. Ada aneka macam pilihan seistem filter. Sistem konvensional yang dilengkapi dengan media filter dalam chanber. Sistem media filter yang lebih kompak dan praktis. Sistem filter terakhir ini biasanya bersifat portable hingga mudah dibongkar pasang.
2. Penggalian dan pengecoran
Usai menentukan lokasi dan gaya kolam, selanjutnya dilakukan penggalian. Tipe tanah berbeda, ongkos pembuatan kolam pun bisa berbeda. Apalagi untuk kawasan dekat laut dan sumber air, baru digali 1 m, air pun menyembur. Biaya pun jadi lebih mahal. Karena perlu teknik khusus guna mencegah terjadinya rembesan pada kolam kelak. Pengecoran dan pemasangan bata dilakukan pada saat kondisi air tanah kering.
3. Mengaci
Setelah pengecoran, dilanjutkan mengaci atau plesteran. Sebaiknya plesteran ditambahkan pengeras seperti merguson. Setelah itu baru diberikan efoxy untuk mencegah timbulnya alkali semen yang bisa bersifat racun bagi koi.Beberapa hobiis malah melapisi dinding kolam dengan sejenis coating. Langkah itu dipercaya bisa menghindarkan kolam dari pelbagai masalah seperti keretakan, rembes, dan keluarnya alkali dari semen. Pilih coating yang memiliki kemampuan sebagai bemper, alkaliresistant, mampu bernapas, bisa ditumbuhi lumut dan fleksibel.
4. Stabilkan kolam
Begitu kolam selesai dibangun, jangan langsung diisi ikan. Pasalnya sistem kolam belum berjalan maksimal. Air kolam masih sering terlihat hijau. Selain itu disinyalir masih adanya alkali dari plesteran semen.Agar koi kelak dapat hidup sehat, kolam baru itu perlu dikuras selama tiga hari berturut-turut. Lebih sip lagi, hingga satu minggu. Setelah itu berikan garam ikan sebagai penetralisir air. Selanjutnya taburkan obat pembunuh jamur dan kutu.Selama 1-3 minggu pertama, sebaiknya kolam diberikan probiotik. Dengan perlakuan seperti itu, kolam baru bisa diisi koi setelah 1 bulan. Ada baiknya anda memasukkan terlebih dahulu koi kategori"biasa". bila dal 2 minggu terlihat sehat, silahkan masukkan koi-koi pilihan.
Problem kolam baru
Problem kolam baru bisa dilihat dari kondisi airnya, kolam baru akan mengalami air hijau, air kehijauan akibat dari alga tumbuh subur akibat oksigen, sinar matahari, dan tingginya kadar nitrat. apabila filternya bekerja maksimal pasti kadar nitratnya rendah.Sistem filter yang baik pasti dilengkapi UV untuk mengikat alga menjadi gumpalan supaya mudah tersaring. Ketika kotoran sudah menumpuk, hanya dengan 2-3 kali pembilasan, media filter bisa digunakan lagi. Dalam keadaan ekstrim, walau kotoran sudah menumpuk filter masih bisa kerja optimal.Problem lainnya dalah kebocoran . Disebabkan beton keropos. Faktor lain, kurang rapatnya sambungan pipa. Kebocoran juga diakibatkan pergerakan dasar tanah sehingga pondasi retak.Cara mengatasinya, bagian yang bocor ditambal adonan semen. kadang trik ini tak berjalan mulus. Apabila lubang terlalu besar. Lebih parah lagi bila sumber kebocoran tidak ditemukan terpaksa kolam harus dibongkar.Problem lainnya, ikan stres saat dilepas dikolam baru. Sebelum masuk kolam, rendam kantung plastik berisi ikan baru itu dalam kolam selama setengah jam, supaya ikan tak terlalu kaget saat dilepas.Titik mati juga menjadi problem. Tempat kotoran menumpuk. Selain menguras kadar oksigen, juga mempercepat pertumbuhan lumut. akibatnya air cepat keruh. Lambat laut kadar amoniak meningkat. Bila dibiarkan, ikan keracunan dan mati. Titik mati timbul karena kurangnya arus air melewati daerah itu.


Berikud ini adalah contoh kolam saya, mudah - mudahan bermanfaat untuk di jadikan acuan untuk membuat kolam ikan koi, 
Kolam Koi Minimalis
kolam minimalis baru jadi.




Kolam Koi dengan gaya Alami

koi di kolam minimalis